Sabtu, 21 November 2015

Ketika harus memilih..

Perjalanan tak selamanya mudah begitupun sebaliknya tidak ada yang sulit ketika masih ada asa. 

Jakarta, kota yang tak pernah diam. Orang berlalu lalang berjuang. Diantaranya adalah aku. Seorang newbie yang hanya bermodal nekat, niat dan hanya sedikit ilmu. 

Dua tahun yang lalu di kota Malang, mulai perjuangan melaksanakan tugas sebagai mahasiswa tingkat akhir yang ingin segera mengakhiri masa kuliah. Dengan modal yakin lulus dan doa dari mama, alhamdulillah perjuangan lulus lebih cepat pun terlewati.

Setahun yang lalu, setelah mencoba bekerja di salah satu lembaga kursus, akupun menyadari ada hal lain yang masih ingin kulakukan. Setelah resign beberapa kali mencoba menantang diri sendiri dengan mencoba apply di perusahaan yang cukup banyak tantangan. Cukup banyak pelajaran yang kudapat dari setiap interview. Meskipun pada akhirnya tidak bisa mengambil kesempatan bergabung karena masih menunggu proses pekerjaan yang sesuai dengan passion. 
Mungkin terlalu 'sok' dengan tidak mengambil kesempatan tersebut. Namun, lagi-lagi dengan modal nekat dan doa serta dukungan orang tua alhamdulillah pekerjaan tersebut menjadi ladang rezekiku.

Tepat pada beberapa bulan akhir 2014, perjuanganku pun dimulai. Proses perekrutan yang cukup panjang dan berbelit tak ayal menguras seluruh remah-remah tabungan. 
Yang ada di fikiranku adalah 'how to make  money?'
Perjalanan jakarta surabaya telah menghabiskan setiap keping rupiah tabunganku. Perjuangan dimulai dengan ide iseng yang ingin wirausaha. Begitulah cara mendapatkan uang tercepat. Niat, coba, laksanakan, terus usaha, doa yang tiada henti. Maka voila semua sesuai rencana. Modal menempuh hidup baru di ibu kota.

Setiap pilihan selalu ada resiko. Baik buruknya resiko tersebut merupakan konsekuensi yang harus kita terima dan jalani.
Dari tantangan yang telah aku buat sendiri pada nyatanya aku mampu menembus pintu-pintu dengan hanya modal nekat dan doa dari mama.
Apakah aku terjebak dengan pilihan?
Aku rasa tidak. 
Tidak memilih pun merupakan sebuag pilihan. Kita akan selalu hidup dengan berbagai macam pilihan.
Ketika aku harus memilih maka itulah konsekuensi yang akan aku terima dengan sadar. Seharusnya itu merupakan filter awal sebelum melakukan pemilihan terhadap apapun.
Jangan pernah menyesal dengan pilihan.

Yang harus diubah bukanlah kesalahan dalam memilih. Peluang apa yang ada dan bisa kita lakukan dengan apapun pilihan kita. Jangan jadi generasi yang hanya bisa mengeluh dan menyesali. Tapi buatlah setiap celah pilihan itu menjadi hal yang berguna bagi masyrakat. Dengan melakukan hal tersebut akan mengikis keluhan serta membuat kita menjadi manusia yang bersyukur.

2 komentar:

  1. Sebuah perjuangan untuk memilih, menjadi baik saja tidak pernah cukup, dan terus berubah untuk menjadi yang lebih baik lagi. Semuanya merupakan pilihan.

    "Jangan jadi generasi yang hanya bisa mengeluh dan menyesali" gw suka banget dengan kalimat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita bisa memilih pilihan yang bisa membuat kita lebih baik

      Hapus