Kamis, 14 April 2016

Anak Rantau

Langit tak selalu cerah... dan tidak pula selalu gelap.
setiap jalan pasti tak mulus.
akan ada usaha sungguh-sungguh di balik doa.
akan ada rindu yang kau bawa dari ibu.

Hampir setahun menjadi anak rantau. Jauh dari rumah. Apasih yang disebut dengan rumah? sampai sekarang masih belum tau secara pasti. Rumah bukan hanya tempat tinggal yang kita sertakan dalam setiap alamat. Bagiku arti 'rumah' lebih dari itu.
Rumah adalah tempat dimana kita merasa nyaman untuk benar-benar jadi diri sendiri dan dengan orang-orang yang tulus menerima kita apa adanya.

So, which one i have to go to?

Terkadang rumah itu bisa tergantikan. Banyak hal yang menyibukkan sehingga rumah itu bisa tiba-tiba menghilang berganti dengan segala rentetan jadwal dan deadline.
Apabila ditanya ditanya..

ga kangen sama rumah?
of course, i did. I always miss my hometown with the whole things there.

terus, kenapa ga pulang?
pertanyaan susah.

terkadang aku merasa menjadi anak durhaka. karena jarang sekali aku benar-benar pulang. ketika aku pulang sudah banyak jadwal yang aku arrange entah hang-out bersama teman-teman, menghadiri pernikahan, atau sekedar jalan untuk kuliner. Lalu, sebenarnya aku pulang untuk apa?
Bahkan sudah sampai di titik itu.

setelah merantau hampir setahun aku baru merasakan hal tersebut. emm. Ortu baik-baik aja dengan kelakuanku yang seperti itu. Namun, ternyata aku yang tidak 'baik-baik saja'. Seperti ada hal yang tidak bisa tersembuhkan. Hal yang tiba-tiba kosong. Sampai saat ini belum bisa tergantikan hanya dengan kehadiran pacar.
I need my parents back sometime. but it was so childish. yes i m still a kid.

i feel my heart got hurt to write it down.

setiap keliling dai tempat-tempat baru seneng sih tapi ketika sampai di toko oleh-oleh feel something sad. aku pengen bagi kebahagiaan yang kurasain dengan mama, papa adek2ku tapi aku ga bisa. ketika aku sampe di kos cuma nemu kamar kosong. just me. i have everything in my little world but just feel nothing.

so, which one do u want to go to?

selama rentetan jadwal dan deadline masih menanti, mungkin aku bakal baik-baik saja. tapi tetap saja akan jadi kosong setelahnya.

sampai dengan saat ini sudah tidak ada lagi kata 'rumah' dalam kamus pribadiku. i just wanna share my half life with my family. it will be called home. i don't care wherever it will be. here or my hometown i just need them.
i realize that i need them more than everything.

ma, sehat terus ya.
i will be right there soon.

1 komentar:

  1. Tulisan blog yang bagus kak, semoga sehat terus buat mamanya ya kak

    BalasHapus