Senin, 28 Maret 2016

Being person who’s people expect to...



Ah.. si A belagu banget sih
Si B sok banget kaya dia bisa semua aja
Si C pasti baik ada maunya

Terkadang kita terlarut dengan persepsi yang dibangun oleh kita sendiri. Sebenarnya persepsi negatif yang telah kita bangun membuat kepribadian kita melemah. Hah? Koq bisa gitu? Hmm.. pernahkah menyadari hal ini? kita lebih banyak memperhatikan orang lain. Kita mengenali dengan baik kekurangan orang tersebut dan masih bisa memikirkan di tengah-tengah kesibukan kita, sedangkan pernahkah kita ingat akan diri kita sendiri?
Apasih tujuan hidup kita?
Apakah sudah ada poin-poin untuk menjawab itu?
Sudahkah apa yang kita lakukan membahagiakan diri kita sendiri?
Kalau sudah bisa bahagia untuk diri sendiri, apakah kebahagiaan kita juga dirasakan orang lain?
Apakah sudah merasa puas dengan diri kita sendiri?
Pertanyaan terakhir tadi akan terjawab TIDAK apabila masih melakukan perbandingan terhadap orang lain. Suka tidak suka dengan mengatakan si A, si B, si C dll menunjukkan ada dari kita yang kalah dari si A/B/C atau jangan-jangan malah kita mengakui bahwa apa yang kita ucapkan untuk si A/B/C sebenarnya adalah diri kita sendiri. Kita hanya berpura-pura menutupi hal itu semua.
Lalu,
Apasih yang membuat kita jadi terlalu fokus dengan orang lain?
Mengambil istilah lama ‘rumput tetangga lebih hijau’. Sad but true.
Ah tapi beneran si A itu emang kelakuannya sok, hmm sudahkah anda bertanya pada si A? atau anda Cuma ‘ngomong’ di belakang aja?
See? Sebaiknya selesaikan dulu pergolakan batin anda antara mengakui kesalahan atau mau menegakkan kebenaran. Menghadapi orang sok atau apapun itu yang menjengkelkan hanya ada beberapa cara jitu salah satunya mengajak bicara atau menegur. Tidak akan ada perubahan apabila kita hanya diam dan drama di belakang ‘dia’.
Berperilaku seperti yang orang harapkan.. hal seperti ini merupakan cita-cita semua orang kepada orang lain di sekitarnya. Benar apa benar? TAPI sudahkah anda bisa menjadi seperti itu?
What you did what you get
Dalam opini saya, menjadi diri sendiri sangatlah perlu. Namun, kita harus bisa mengatur porsi sesuai kebutuhan. Ada kalanya kita ‘tenggang rasa’ dan ada kalanya just being you. Bekerjalah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Jadilah pribadi profesional. Memang tidak mudah namun bukan berarti tidak mungkin.
Generasi kita semakin menjadi tumpuan pembangunan dewasa ini. Kita dituntut menjadi sempurna dalam waktu yang bersamaan. Banyak harapan disandarkan pada kita. But there is no perfect one except GOD. So jangan mengkerdilkan diri sendiri dengan mengecilkan orang lain.
Being person who’s people expect to? Kenapa takut?
Bukan lagi perkara harapan si A agar tidak sok ya..
TANTANGAN kita semakin besar masih rempong dengan perkara sepele itu?
Hellooow...
Ambil kaca dulu ya.. tarik nafas.. senyum
Senyumnya ikhlas engga?
Kalau ga ikhlas itulah muka kita dengan ‘topeng’
Cukuplah gunakan topeng-topengmu di luar sana jadilah apa yang kamu mau di zona nyamanmu dan terimalah dengan ikhlas kekurangan orang lain. Kita tidaklah sempurna.

*sebuah renungan malam sebagai kaca diri sendiri*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar